Post Icon

TEROMPET KUDUZELA


1.KEUNIKAN GAGASAN
Terompet kuduzela ini berasal dari negara afrika selatan. Kuduzela atau dalam bahasa Tswana disebut lepatata merupakan sebuah alat musik tradisional asal Afrika Selatan yang dibunyikan dengan cara ditiup. Suara yang dihasilkan monton. Mirip suara jutaan lebah yang mengerubungi sarangnya. Belum dapat dipastikan apakah nama kuduzela benar-benar berasal dari bahasa-bahasa Afrika, dari istilah Amerika Latin, atau dari bahasa lain. Alat musik ini normalnya memiliki panjang sekitar 65 cm dan mampu menghasilkan tekanan suara sebesar 127 desibel. Untuk membunyikannya harus mampu mengombinasikan tiupan dan getaran bibir. Mirip saat membunyikan didgeridoo, alat tiup khas suku Aborigin, Australia. Instrumen mirip kuduzela juga bisa didengar di Spanyol dengan sebutan corneta dan juga digunakan oleh para penggemar sepak bola di Brazil serta negara-negara Amerika Latin.
Kini kuduzela bukan saja pelengkap fans sepakbola Afrika Selatan. Kuduzela menjelma menjadi sebuah karya seni yang indah, selain alat musik tradisi di sana. Di Afrika Selatan banyak kuduzela yang telah dihiasi untaian mutiara, atau dilukis tangan. Untuk kuduzela yang sudah diberi sentuhan seni, harganya bias lebih mahal dibandingkan kuduzela yang biasa saja. Alat musik tiup ini dahulu sering digunakan dalam peperangan. Kuduzela mampu menghasilkan suara dua kali lebih bising daripada kuduzela. Bagaimanapun, kuduzela sudah menjadi bagian dari sejarah seni dan budaya Afrika Selatan. 

2. BAHAN
  • Bahan yang digunakan pada pembuatan terompet kuduzela ini adalah tanduk antelope (sejenis kijang afrika)
3.TEKNIK
  • Teknik pembuatan terompet ini adalah teknik pahat dengan memahat tanduk antelope tersebut.
4.FUNGSI ESTETIK
  • Sebagai pemeriah suasana sepak bola ajang afrika selatan.
5.FUNGSI PRAKTIS
  • Digunakan dalam peperangan
  • Sebagai perlengkapan adat untuk mengumumkan upacara atau acara-acara meriah di Afrika Selatan.


TANGGAPAN TERHADAP PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA
1.UNSUR-UNSUR SENI RUPA
©      GARIS
Dalam terompet garis yang dipakai adalah garis yang melengkung yang mengungkapkan kesan santai.
©      BIDANG
Bidang yang digunakan dalam pembuatan terompet ini adalah bidang bergelombang dikarenakan terompet ini mengungkapkan kesan irama yang halus.
©      RUANG
Dalam terompet ini ruang yang dibentuk merupakan ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) karena ruang yang dimaksud pada terompet ini adalah bagian dalam terompet.
©      WARNA
Warna yang dipakai adalah warna coklat kayu yaitu warna identik bangsa afrika selatan.
©      TEKSTUR
Bagian luar sangat halus mengesankan kelembutan bagi para pengguna terompet.
©      GELAP/TERANG
Unsur yang dipakai dalam terompet ini mencakup pencahayaan


2.KOMPOSISI SENI RUPA
Ø  PROPORSI
Dalam terompet  prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang tanduk antelope yang dibuat. Prinsip perbandingan ini lebih menekankan pada keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.
Ø  KESEIMBANGAN
Keseimbangan dalam terompet ini yaitu tidak seimbang dikarenakan bentuknya yang tidak simetris.
Ø  IRAMA
Irama yang terdapat dalam terompet ini merupakan kesan gerak dari unsur yang melekat pada karyanya yang dapat diupayakan melalui pengulangan, pergantian, perubahan ukuran, dan gerak  nada yang mengalun.
Ø  KESATUAN
Kesatuan dalam terompet ini dibentuk oleh unsur-unsur tidak tampil secara terpisah-pisah, melainkan harus saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan yang utuh,bermakna dan harmonis.


KESIMPULAN
Dalam terompet ini kami menyimpulkan bahwa terompet ini digunakan oleh bangsa afrika untuk memeriahkan suasana upacara adat bangsa afrika. Walaupun terompet ini sudah langka,orang-orang di afrika selatan tetap menjaga dan melestarikan terompet tersebut karena terompet ini adalah kebudayaan yang harus dijaga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar